Rabu, 18 Januari 2012

STAND BY ME [PART 2]


Author             : Choi Dong Kyung

Cast                 : Choi Min Ho 
                          Kang Hye Na
                          Kang Jin Wook
                          Lee Jin Ki
                          Lee Tae Min
                          Kim Jong Hyun
                          Kim Ki Bum
                          Park Min Ji

Genre              : Romance

Rating             : PG-15

Length             : Chaptered

Minji POV

            “ Kita akhiri saja hubungan kita sampai disini!” kata Jinwook oppa dengan pandangan lurus kearahku.
            Aku yang sedang meneguk kopi pesananku menjadi tersedak setelah mendengar perkataannya barusan. Kemudian aku tertawa masam berusaha mengelak kalau ucapannya barusan hanyalah omong kosong dan candaan biasa.
            “ Bercandamu sama sekali tidak lucu, oppa!” aku menghindari tatapan matanya yang sangat tajam itu.
            “ Aku tidak bercanda!” kali ini ia melantangkan suaranya hingga membuatku terkejut. Orang-orang disekitar kami pun menoleh kearah kami.
            “ Tapi kenapa? Apa salahku padamu, oppa?”
            Aku tidak terima dengan keputusannya yang sepihak itu. Kurasa aku tidak melakukan kesalahan apapun padanya. Bahkan akhir-akhir ini hubungan kami baik-baik saja. Tapi kenapa tiba-tiba ia mengakhirinya? Kecuali….Omo! Apa mungkin ia tahu kalau aku…Ani! Jinwook oppa pasti tidak tahu. Apa mungkin ia pernah melihatku dan aku tidak menyadarinya? Ah tidak mungkin.
            “ Aku hanya bosan denganmu!” ucapnya mantap.
            MWO? Bosan? Hanya karena dia bosan denganku maka ia memutuskan hubungan kami? Apa itu alasan masuk akal? Memangnya selama ini ia menganggapku apa? Apa aku sama seperti barang yang kapanpun bisa dibuang kalau ia sudah bosan? Aku merasa harga diriku telah dinjak-injak olehnya. Tiba-tiba tanganku melayang dan mendarat tepat dipipi kanannya.
            “ Oppa, kau benar-benar keterlaluan!” aku beranjak dari kursiku dan berlalu meninggalkannya. Semua mata tertuju padaku sekarang. Sudahlah aku tak peduli. Geu namja! Lihat pembalasanku nanti.

Author POV
           
            Namja tampan itu tersenyum licik saat yeoja yang bersamanya itu berlalu meninggalkannya. Matanya yang tajam itu masih menatap balik punggung yeoja itu hingga akhirnya menghilang dari pandangannya.
            “ Kau pikir hanya kau yang bisa mempermainkanku? Aku juga bisa!” pekiknya dalam hati.
            Merasa frustasi atas masalah yang menimpanya, namja itu memutuskan untuk meninggalkan café dan pindah menuju bar yang letaknya tak jauh dari café tersebut. Ia memesan beberapa botol minuman keras dan meminumnya teguk demi tegukan. Lalu satu persatu yeoja dengan pakaian minim yang merupakan wanita penghibur datang menghampirinya.
            Kini namja itu tengah dimanjakan oleh satu yeoja cantik dan seksi disisi kirinya dan satu lagi disisi kanannya. Namja itu menciumi pipi yeoja itu satu persatu secara bergantian. Kedua yeoja itupun tak mau kalah. Mereka membuka kancing kemeja namja itu secara perlahan kemudian mengelus dadanya yang bidang dan juga otot perutnya yang membuatnya terlihat seksi.
            Mereka bertiga kini tengah asyik meminum minuman keras yang telah tersedia dihadapan mereka. Namja itu kini tengah mabuk. Jalannya sudah tak terkendali dan tak lama kemudian tubuhnya ambruk dan tertidur di sofa. Salah satu yeoja itu mengambil ponsel namja itu dari sakunya dan menghubungi salah satu nomor yang tersimpan dihandphonenya.
            “ Halo, apa kau mengenal Kang Jinwook-ssi? Ne, tolong kau jemput dia di bar. Ia tengah mabuk sekarang!”

Hyena POV

            Sejak tadi aku mondar-mandir didepan pintu dengan gelisah. Peluhku kini sudah bercucuran membasahi keningku. Lama sekali Lee Taemin. Aku harus cepat pergi ke bar. Seorang yeoja meneleponku menggunakan handphone Jinwook oppa dan mengatakan kalau oppaku itu sedang mabuk berat dan kini sedang tertidur. Tak biasanya, ah bahkan tak pernah Jinwook oppa mabuk-mabukkan seperti itu. Aku bisa menebak alasan ia menjadi seperti itu.
            Tak lama sebuah mobil sedan berwarna putih berhenti didepan rumahku. Dalam sekejap aku sudah mengenali pemilik mobil itu. Kemudian seorang namja berwajah cantik datang dan berlari kecil menghampiriku. Tiba-tiba kulihat seorang namja bermata sipit dan berkulit putih mengikutinya dibelakang. Ah, Lee Taemin, kenapa kau membawa hyung-mu?Aku memekik kesal dalam hati.
            “ Mianhae Hyena-yah, membuatmu menunggu lama. Ayo berangkat!” ucap Taemin menyesal.
            Jinki oppa membukakan pintu belakang mobilnya dan mempersilahkanku masuk. Ini sangat membuatku canggung. Setelah apa yang terjadi, kini aku seperti agak menjaga jarak dengannya. Hatiku masih terasa sakit jika mengingat Jinki oppa yang memperkenalkan yeoja chingunya kepadaku. Ah sudahlah. Ini bukan saatnya untuk mengingat hal seperti itu.
            “ Taemin-ah, ppalli!” desakku hingga membuyarkan konsentrasi Taemin saat menyetir.
            Jinki oppa yang duduk dikursi depan sebelah Lee Taemin menoleh kearahku dibelakang. Ia mengusap telapak tanganku yang sedang memegang punggung kursinya, berusaha menenangkanku yang sedang panik. Jangan seperti ini kepadaku, oppa. Jebal! Aku membatin.
            Akhirnya kami sampai di bar itu. Aku dan Jinki oppa turun dari mobil dan segera memasuki bar itu sementara Taemin memarkirkan mobilnya. Ah, tempat ini remang-remang sekali (ya iyalah namanya juga di bar ~kkk). Aku merasa canggung karena tak terbiasa berada di tempat seperti ini. Tepatnya tidak pernah dan aku sangat membencinya. Aku berdiri ditengah orang-orang yang sedang asyik berjoget ria dan bahkan ada yang sedang mabuk. Ah aku takut sekali. Aku mematung ditempat ini tak bisa berkutik.
            Wajahku sudah pucat dan keringat dinginpun mulai bercurcuran. Tiba-tiba seseorang menggenggam tanganku dan menarikku dari kerumunan tersebut. Ternyata orang itu adalah Jinki oppa. Lagi dan lagi ia berhasil membuat jantungku berdetak sangat cepat.
            “ Kau sedang apa disana? Tempat itu bahaya untukmu!” terdengar nada khawatir dari ucapan Jinki oppa.
            “ Mianhae, oppa. Aku hanya mencari Jinwook oppa disana!” jawabku lirih.
            “ Neo baboya? Dia tidak mungkin disana. Kajja! Aku tahu dia dimana.” Ia bergegas dan berjalan lebih dulu.
            Mwo? Babo? Dia bilang aku babo? Aku tahu ia sangat khawatir. Tapi apa ia tidak merasa kalau ucapannya sangat keterlaluan? Airmataku sudah menggenang diujung pelupuk mataku. Namun sebelum airmata ini jatuh, dengan cepat aku mengusapnya dan berlari mengikuti langkah Jinki oppa.
            Aku menatap kasihan sosok namja yang sangat kusayangi itu sedang terkapar lemah dengan botol minuman yang masih digenggamnya. Perlahan aku menghampirinya dan berlutut disebelahnya.
            “ Oppa babo!” bisikku sambil mengelus rambutnya yang acak-acakan.
            Taemin dan Jinki oppa memandangiku iba. Lalu mereka membopong Jinwook oppa ke mobil dan mengantar kami pulang ke rumah. Inilah alasanku mengajak Lee Taemin. Aku tahu kalau aku tidak akan mampu membawa Jinwook oppa sendiri. Tapi aku tak menyangka kalau ia akan mengajak Jinki oppa juga.

Author POV

            Yeoja berambut sebahu dan kecoklatan itu terus menangis dihadapan seorang namja. Merasa kasihan, namja itu menarik yeojanya kedalam dekapannya, membiarkannya menangis sepuasnya hingga bebannya terlepas semua.
            “ Kau sudah puas menangisnya, Minji-yah? Sekarang ceritakan padaku kenapa kau menangis begini!” pinta namja itu saat tangisan Minji sudah agak mereda.
            “ Kang Jinwook, dia benar-benar keterlaluan. Dia memutuskanku dan mengatakan kalau ia bosan. Geu namja….” Minji tidak melanjutkan kata-katanya.
            Mendadak wajah namja itu menjadi geram. Rahangnya mulai mengeras dan kedua tangannya sudah mengepal. Tatapannya sangat tajam, seperti macan yang akan menerkam mangsanya.
            “ Minho oppa, kau masih mencintaiku kan? Apa kau mau membalas perbuatannya padaku?” pinta Minji. Kemudian ia tersenyum melihat Minho menganggukkan kepala tanda bersedia.

Minho POV

            Aku terus mendekap yeoja yang sangat kucintai ini meski ia bukan milikku lagi. Melihatnya menangis seperti ini membuat hatiku sakit. Ingin sekali aku bertanya mengapa, ada apa, dan siapa yang membuatmu menangis, namun kuurungkan niatku dan membiarkannya meluapkan kesedihannya dalam pelukanku.
            Akhirnya setelah kurasa tangisannya sudah mereda, kuberanikan diri bertanya padanya. Ck..sudah kuduga. Pasti karena namja chingunya yang brengsek itu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, kalau aku akan membalas orang-orang yang telah membuat Minji menangis, termasuk namja itu. Kang Jinwook.
           “ Minho oppa, kau masih mencintaiku kan? Apa kau mau membalas perbuatannya padaku?” Minji menatapku, berharap aku akan menjawab ‘iya’.
            Tanpa diminta, aku juga pasti akan melakukannya. Aku mengangguk tanda bersedia hingga akhirnya aku melihat sebuah senyuman tersimpul dibibirnya yang mungil itu.

* * *
           “ Ya, Minho-yah! Dari mana saja kau?” tanya Jonghyun hyung disusuli dengan anggukan Kibum dan Taemin.
            “ Aku hanya keliling kampus saja hyung.” jawabku.
            “ Hyena-yah!” teriak Lee Taemin memanggil seseorang dari balik punggungku.
            Aku pun menoleh dan mendapati yeoja yang saat itu datang ke toko roti dan…ah aku ingat. Bahkan ia menangis saat itu. Apa gadis ini memiliki banyak kepribadian? Baru semalam ia terlihat sangat rapuh, kini ia berubah 180 derajat menjadi gadis yang angkuh.
            “ Hey, Hyena-ssi! Ada apa kau kemari? Apa kau mencariku?” Jonghyun hyung memulai aksinya lagi. Ia tersenyum nakal dan mengeluarkan aura bad boynya.
            “ Ya, Kim Jonghyun! Percaya dirimu itu sangat tinggi ya?” balasnya. Gadis ini benar-benar tak bisa diduga. Bahkan ia berani bicara seperti itu dengan sunbaenya sendiri.
            “ Kau! Ikut aku!” ia menunjuk ke arahku.
Sontak Jonghyun hyung, Kibum dan Taemin melirik ke arahku. Belum sempat aku bertanya padanya untuk apa mencariku, ia telah lebih dulu menarik tanganku. Aku hanya bisa pasrah dan mengikuti langkahnya pergi. Saat langkah ketiga, tiba-tiba ia berhenti dan membalikkan badannya.
“ Ya, Taeminnie! Kalau sampai rambutmu berubah seperti itu, aku tidak mau main denganmu lagi!” tangannya menunjuk ke arah rambut Jonghyun hyung yang baru saja ia cat menjadi warna kuning dan agak sedikit norak ~kuakui (kayak di MV Ring Ding Dong gitu ~kkk).
Aku melihat Kibum sedang menahan tawa dan Taemin dengan wajah innocentnya berusaha mencerna ucapan sahabatnya itu. Aku pun tertawa kecil dan berusaha menahan tawaku agar tidak meledak. Gadis ini lucu juga ternyata.



Hyena POV

            Aku mengeluarkan dompet kulit berwarna coklat dari tasku. Kuambil selembar uang 10000 won dan beberapa lembar 1000 won (kalo ga salah ya kkk) dan kuserahkan kepada namja tampan dihadapanku ini. Mwo? Tampan? Pikiran dari mana itu? Aisssh…
            “ Ini uang untuk membayar roti dan kopi yang kupesan waktu itu!” ucapku angkuh.
            Namja itu berdecak kecil lalu menampilkan evil smirknya. Aku menoleh kearahnya dan menatapnya dongkol (?).
            “ Ya Kang Hyena! Kau tidak belajar sopan santun ya? Harusnya kau meminta maaf padaku dulu!”
            “ Mwo? Kenapa harus padamu? Aku akan minta maaf pada bosmu. Tapi nanti.” Jawabku ketus. Lagi-lagi ia menampilkan evil smirknya. Aish jinjja, namja ini benar-benar membuatku muak.
            “ Kalau begitu ayo lakukan sekarang juga! Kau ingin minta maaf pada bos toko roti itu kan?” perintahnya sambil membusungkan dadanya.
            “ MWO? Neo…” aku mengarahkan jari telunjukku kewajahnya.
Mataku melotot bahkan hampir keluar. Tak bisa kubayangkan seberapa anehnya wajahku saat ini karena terkejut saat mengetahui kalau namja dihadapanku ini adalah si pemilik toko roti. Ah..Kang Hyena pabo!
“ Ah jeongmal! Ya Kang Hyena, please talk formally to me!” bentaknya padaku. Suaranya yang berat dan lantang membuatku sedikit terkejut.
“ SIRHEO!!” balasku tak kalah lantangnya.
Kini kami beradu tatapan. Aku menatapnya dengan penuh kekesalan dan kebencian, begitupun dengannya. Tapi seberapa tajam tatapan bencinya padaku, aku masih bisa merasakan keteduhan dan kenyamanan dari kedua bola matanya yang bulat itu. Seperti apa sebenarnya namja dihadapanku ini?
Perang tatapan kami berakhir juga setelah ada seseorang memanggilku dari balik punggungku. Jika tak ada orang ini mungkin perang ini masih akan terus berlanjut entah sampai kapan. Lalu kami berdua serentak menoleh mencari tahu siapa orang itu.
“ Oppa!”

Minho POV

            Sudah lebih dari dua menit aku dan Hyena beradu tatapan. Akhirnya perang ini berakhir setelah kudengar ada seorang namja yang memanggil Hyena. Namja itu semakin mendekat menghampiri kami. Aku berusaha mengenali wajah namja itu dari kejauhan karena aku merasa sangat tidak asing dengannya. Ya, dugaanku benar. Aku sangat mengenali wajah namja itu dan selamanya tak akan pernah lupa. Kedua tanganku sudah mengepal. Rasanya gatal sekali ingin meninju wajah orang itu.
            “ Oppa!” sambut Hyena saat orang itu datang, yang tentu saja membuatku tak berkedip sama sekali.
            Apa dia bilang? Oppa? Apa aku tidak salah dengar? Hyena memanggilnya oppa? Jadi Hyena adalah adik perempuan orang itu? Kang Jinwook, Kang Hyena. Ya benar, kurasa mereka memang kakak beradik. Seketika ide licik muncul diotakku. Kang Jinwook, tunggu pembalasan yang akan kubuat untukmu.


TO BE CONTINUED

Ada apa sebenarnya antara Minho dan Jinwook hingga Minho berniat untuk balas dendam pada Jinwook? Lalu apa rencana balas dendamnya?

Coming soon, STAND BY ME PART 3 

Fanfiction ini murni karya sendiri. Bila ada kesamaan alur cerita, kami minta maaf karena kami tidak tahu menahu. Yang jelas kami sangat membenci PLAGIARISME.

DO NOT TAKE THIS OUT WITHOUT PERMISSION

LEAVE COMMENT, PLEASE. DON'T BE A SILENT READER ^^          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar