Selasa, 22 Mei 2012

YeWook Forever (PART 1)




-


Ryowook POV

     "Aku berjalan mengikuti arah angin, karna aku tak tau akan tujuanku, Namun, sejak aku bertemu Yesung hyung. aku mengerti arah mana yang ku tuju. tapi kenapa hari ini aku merasa patah arah? apa apaan ini? mengapa aku seperti ini. yesung chagi bantu aku" ucapku dalam hati.

       "Khya, Chagia!!” Suara itu, suara namja chinguku yang tampan, ya Yesung imnida. ia berjalan menuju arahku. merangkul tubuhku, dan mengecup manja pipi kiri ku.


        “Apa yang kau lakukan? mengapa kau hanya sendiri? dimana donghae dan lainnya?” yesung menatapku dengan tatapan khas'y penuh cinta.

    “Aku tidak tau hyung, sepertinya mereka sibuk dengan urusan masing2!” ucapku, lalu tanpa sadar menghebuskan nafas kegelisahan.

     "Haduh mengapa aku menghembuskan nafas di depan Yesungie , semoga dia tidak memperhatikanku. kalo dia sampai tau aku melakukan itu, pasti dia akan khawatir. yesung kan mengerti jika aku melakukan hal itu pasti aku sedang badmood. bagaimana ini?" ungkapku dalam hati.

    “Chagiya, mengapa kau menghela nafas? apa kau bosan? bagaimana jika kita kencan seharian penuh hari ini? dengan nada penuh semangat yesung memintaku.

    “miii--” belum habis kata2 ku, Namja chinguku ini sudah menarik tanganku dan membawaku beeanjak dari tempat.

   “Chagiya! sebenarnya hari ini aku bersedih, dan aku hanya ingin sendirian untuk memikirkannya”. ucapku dalam hati Seraya yesung berjalan menggandeng tangan kiri ku.

 -

Dalam BUS  (Author POV)

sepanjang perjalanan yesung selalu bercerita panjang seperti biasa, sedangkan Ryeowook, dia hanya diam dalam lamunan dengan tatapan kosong. lambat waktu akhirnya Yesung berani bertanya pada Ryeowook yang tak seperti biasannya.

    "Chagiya, hari ini kau berbeda. Neoya gwenchanayo?” Yesung menyentuh pipi Ryeowook dengan tatapan penuh kekhawatiran.

      “Nan, Gwenchanayo hyung” Ryeowook mencoba menenangkan sembari menyentuh tangan namja chingunya yang masih menyentuh hangat pipi halus nya.

     “Jeongmal Jinjayo?” tanya yesung memastikan. tetap dengan pandangan penuh kekhawatiran.

  “Ne, Chagiya!” Ryeowook menengaskan sembari tersenyum. lalu Yesung melepaskan sentuhannya. dan Yesung kembali bawel menceritakan pengalamannya.

-

-

-


Ryewook POV

 1 jam berlalu, aku dan Yesungie sampai di sebuah tempat yang indah, sangat indah yaitu Pulau Jeju. Yesung Hyung sepertinya sangat mengerti apa yang ku inginkan, aku yakin ia mengerti akan kesedihanku. maka dari itu ia membawaku ke sini.

       “Chagi, apa kau sudah merasa baikan? ku tau kau sedang bermasalah, walau aku tak tau apa masalahmu. ku harap kau mau bercerita” Ucapnya

      “Mianhe hyung, aku menyembunyikan masalahku di sepanjang perjalanan menuju Jeju, aku hanya ingin kau tidak khawatir” aku menghela nafasku.

      “Gwenchan ania!, semakin kau menutupi masalahmu itu malah membuatku semakin cemas!” namja chinguku semakin khawatir akanku.

       “Aku resah hyung, appa selalu ingin memisahkan kita. puncaknya, besok aku akan pindah dan menetap di kanada.” aku berusaha membendung air mata.

     “Mwoya? aku tidak ingin jauh darimu chagi. kau harus tetap tinggal. aku yakin kau juga menginginkan hal itu bukan!” yesung kaget mendengar ucapanku     “Tapi hyung, bagaimana aku --” belum habis ucapanku, yesung pergi meninggalkanku di tempat seindah ini.


        "Pergi dari hadapanku, kau tidak akan mendapatkan Ryeowook anakku, kau hanyalah anak busuk. pergi dari hadapanku aku muak melihatmu. jangan ganggu Ryeowook anakku. sampai mati aku tak akan mengizinkan kalian bersama. ennyahlah dari sini brandal". Appa Ryeowook menendang kepalaku hingga aku tersungkur, hidungku mengeluarkan darah, banyak darah. kalian tau bagaimana Appa Ryeowook sangat menentangku. sehingga ia mengeluarkan banyak tenaga untuk menendangku hingga aku seperti ini. namun aku tak putus asa. aku tetap bersujud di bawah kaki Appa Ryeowook. hingga Appa Ryeowook memanggil beberapa Bodyguard masuk ke dalam untuk menjambak, menendang, memukul, bahkan hampir membunuhku, hinggaku tersungkur tak berdaya mereka masih memberikan hantaman pedih di tubuhku. darah ini, tulang yang patah ini, semua yang telah rusak dalam tubuhku ini. tidak akan pernah menyurutkan rasa cintaku untuk Ryeowook. dan akupun tak mampu membendung air mata ini. butiran air mata ini seperti aliran air terjun deras, yang memaksa jatuh dan meluap. semua ini ku lakukan demi Ryeowook ku, Namja Chinguku.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar