Selasa, 10 Januari 2012

LOVE IN 2 CULTURES [PART 1]


Author            : Choi Dong Kyung

Cast                : Cho Kyuhyun
                          Diandra
                          Choi Minho
                          SHINee
                          Super Junior

Rating             : T

Length            : Chaptered

Genre             : Romance, AU


Diandra POV

            Perlahan kubuka tirai merah yang menutupi backstage dan mencoba memantau keadaan di theater room ini. Aku sangat takjub melihat hampir semua kursi penonton terisi. Hanya beberapa yang masih kosong, bahkan dapat dihitung dengan jari.
            Hari ini akan menjadi hari yang paling penting bagiku karena hari ini pertama kalinya aku berdiri dipanggung teater. Bahkan aku langsung mendapatkan peran utama. Teater ini diselenggarakan oleh mahasiswa yang berasal dari Indonesia, negaraku. Dalam pertunjukkan nanti juga akan ditampilkan beberapa kesenian Indonesia seperti tarian dan musik tradisional.
            “ Diandra-yah! Kau sudah siap?” Jung Soo sunbae datang secara tiba-tiba sehingga membuatku sedikit terkejut.
            “ Ne, sunbae!” jawabku sigap.
            Jung Soo sunbae adalah seniorku di kampus. Ia adalah mahasiswa asli Korea yang menjadi ketua panitia dalam acara ini dan ia juga yang mengusulkan membuat acara ini. Alasannya adalah karena ia sangat menyukai kebudayaan Indonesia. Aku dan mahasiswa asal Indonesia lainnya sangat menghargai niat baiknya. Dengan begini kami bisa memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Korea.
            Acara telah dimulai. Sebentar lagi giliranku untuk tampil. Penampilan pertamaku yaitu menarikan sebuah tarian tradisional Aceh, tari saman. Jantungku berdetak sangat cepat. Harapanku saat ini hanya satu. Semoga pertunjukkan ini bisa berjalan lancar.
            “ Akhirnya semua berjalan lancar!” kata Sheila eonni dengan girang. Aku ikut tersenyum bahagia. Akhirnya harapanku terkabul.
            Sepertinya penonton sangat menikmati pertunjukkan kami. Ada satu hal yang membuatku sangat takjub. Orang-orang yang menonton pertunjukkan kami bukan hanya orang Indonesia, melainkan mayoritas orang Korea.
            “ Chukhae, Diandra!” seseorang menepuk pundakku dari belakang dan berteriak ditelingaku. Refleks aku mengusap-usap telingaku.
            “ Minho-yah?” ujarku tak percaya. “Bukankah kau sedang berada di Jepang?”
            “ Aku baru saja kembali dan langsung menonton penampilanmu. Aku juga mengajak mereka.” Minho menunjuk member SHINee yang lain. Mereka semua tersenyum kepadaku.
            “ Annyeong haseyo..” aku membungkukkan badanku sambil mengucap salam pada mereka.
            “ Penampilanmu sangat bagus, Diandra-ssi!” kata Onew, leader SHINee padaku sambil melontarkan senyumnya yang sangat indah itu. Ia sangat lucu bila sedang tersenyum karena matanya yang sipit itu jadi tak terlihat.
            Member lainnya pun ikut menganggukkan kepala tanda setuju dengan ucapan leader mereka. Minho pun menatapku dengan gembira.
            “ Kamsahamnida.” tidak ada kata-kata lain yang mampu aku ucapkan selain terima kasih. “ Ini semua berkat kerja sama tim.”
            Aku merasa sangat senang karena penampilan pertamaku bisa disaksikan oleh teman baik sekaligus bintang Hallyu yang sangat terkenal itu. Aku memang dekat dengan Choi Minho, tetapi ini adalah kali pertamanya aku bertemu langsung dengan Onew, Jonghyun, Key dan Taemin. Mereka sangat baik dan ramah. Bahkan mereka jauh lebih tampan dibandingkan saat aku melihat difoto ataupun acara-acara televisi.
            “ Ya! Bagaimana bisa penampilanmu begitu bagus? Aktingmu, tarianmu, dan saat kau menyanyi, ah semuanya bagus. Haruskah kau bermain dalam teater musikal yang sebenarnya?” goda Minho. Ia memang selalu sukses membuatku tersipu malu.
            “ Ya..jangan begitu!” aku memukul pelan tubuhnya yang atletis itu, yang mampu membuat semua wanita berteriak histeris saat ia membuka bajunya.
            Minho mengorek isi ranselnya seperti mencari sesuatu yang sangat penting. Karena penasaran aku bertanya padanya namun ia mengacuhkanku dan terus mengorek-ngorek isi tasnya. Tak lama kemudian ia mengeluarkan sebuah amplop dan memberikannya kepadaku.
            “ Apa ini?” tanyaku penasaran. Lalu ia menyuruhku untuk segera membuka amplop itu.
            Aku sangat terkejut saat mendapati bahwa isi amplop itu adalah sebuah tiket SuperShow4, konser Super Junior yang akan diadakan di Seoul beberapa hari lagi.
            “ Itu sebagai hadiah karena kau telah menjadi teman baikku dan karena penampilanmu yang sangat hebat hari ini.”
            Refleks aku langsung memeluk lelaki dihadapanku itu dan menangis bahagia. “ Kenapa kau begitu baik padaku, Minho-yah? Tidak seharusnya kau seperti ini.”
            Minho hanya membisu dan mengusap-usap pundakku berusaha menenangkanku yang sedang menangis terharu.

Kyuhyun POV

            “ Ah, hyeong, palli! Sakit sekali ini.” aku terus meringis kesakitan.
Sementara Sungmin hyung sedang membuatkan makanan untukku di dapur. Akhir-akhir ini karena jadwal yang padat, pola makanku jadi tidak teratur. Karena itu sekarang aku merasakan sakit perut yang dahsyat. 
“ Sepertinya maknae kita satu ini harus segera mempunyai yeoja chingu. Betul tidak  Teuk hyung?” ledek Eunhyuk hyung. Teuk hyung pun mengangguk setuju. Apa-apaan mereka ini? Aku sedang kesakitan seperti ini mereka malah meledekku.
“ Tidak ada hubungannya hyung!”
“ Tentu saja ada. Kalau kau punya kekasih, pola makanmu tidak akan berantakan seperti ini karena kekasihmu akan selalu mengingatkanmu untuk tidak lupa makan. Jadi kau tidak akan kesakitan lagi.” Eunhyuk hyung menjelaskan.
“ Aku tidak akan mencari kekasih kalau Teuk hyung belum memiliki kekasih!” jawabku asal dan membuat semua hyungku tertawa terbahak-bahak.
“ Ya Kyuhyun-ah! Apa kau lupa kalau Teuk hyung sudah menikah?” Donghae hyung mengingatkanku.
Aku lupa kalau Teuk hyung baru saja menikah dengan seorang aktris cantik, Kang So Ra dalam acara We Got Married. Beruntung sekali hyung ku yang satu itu. Kang So Ra-ssi terlalu cantik dan sempurna untuknya. Oh ya satu lagi, terlalu muda ~kkk. Harusnya aku saja yang menjadi pengantin prianya.
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, Sungmin hyung selesai juga membuatkan makanan untukku. Jinjja masissda! Cara makanku yang seperti orang tidak makan satu minggu membuat semua hyungku menganga lebar. Aku cuma bisa cekikikan dengan senyum evil andalanku.
“ Bagaimana dia bisa mempunyai kekasih kalau sifatnya dingin dan cuek seperti itu?” Teuk hyung meragukanku.
“ Justru sikapku yang seperti itu yang membuat wanita tertarik padaku, hyung!” aku berusaha membela diri. Semua hyung ku mengangguk dan mengiyakan saja kata-kataku yang pastinya mereka anggap sebagai angin lalu.


Diandra POV

            Super Show 4 Seoul hari pertama akan diselenggarakan hari ini. Semua member Super Junior telah mempersiapkan yang terbaik untuk para ELF, fans mereka. Mulai dari berlatih koreografi, berlatih vokal dan lainnya. Semua kursi yang disediakan sudah dipenuhi penonton. Lightstick berwarna sapphire blue sudah menghiasi Seoul Olympic Stadium. Beberapa menit lagi Super Show 4 Seoul akan dimulai. Sudah terdengar teriakan antusias penonton yang memanggil Super Junior bahkan bias-bias mereka. Sedangkan aku, membawa lightstick Donghae oppa dan juga berteriak memanggil Donghae oppa. Ne, matseumnida. Biasku adalah Donghae oppa. Meski begitu aku tetap suka semua member Super Junior ~kkk.
            Sampai saat ini Minho belum datang juga. Beberapa kursi disebelahku masih kosong. Entah kursi siapa itu tapi kurasa itu untuk member SHINee lainnya. Aku berteriak secara tiba-tiba saat seseorang menepuk pundakku dan mengagetkanku dari belakang. Ternyata orang itu adalah Minho. Ia memang sangat senang membuatku terkejut.
            “ Kenapa kalian baru datang? Taemin dan Kibum dimana?” aku menanyakan keberadaan dua lelaki itu karena mereka hanya datang bertiga.
            “ Mereka tidak bisa datang hari ini.”
“ Lalu kursi-kursi itu untuk siapa?” aku menunjuk beberapa kursi kosong disebelah kami.
“ Oh itu untuk SNSD sunbae!” jawab Jonghyun oppa.
Tak lama kemudian member SNSD datang. Tidak semuanya namun hanya beberapa saja. Lalu Minho memperkenalkanku kepada mereka.
“ Annyeong haseyo. Diandra imnida.” aku menyapa mereka terlebih dahulu.
“ Annyeong haseyo. Ah..neomu yeppeuda!” pujian Sunny eonni membuat pipiku menjadi merah merona.
“ Kamsahamnida. Eonnido, neomu yeppeoyo!” aku balik memujinya.
Super Show 4 Seoul telah dimulai. Super Junior telah berdiri dipanggung yang megah itu. Semua ELF di Stadium ini berteriak histeris. Para member SHINee dan SNSD pun tak mau kalah. Disini mereka juga adalah seorang ELF. Aku pun ikut berteriak memanggil Donghae oppa dan mengayunkan lightstick ditanganku sambil mengikuti alunan musik.
Tidak hanya penampilan bersama yang akan ditampilkan, tapi mereka juga akan menunjukkan kemampuan solo masing-masing. Kini saatnya penampilan solo Kyuhyun oppa. Semua ELF terutama sparkyu berteriak histeris saat melihat tangan kanan Kyuhyun menggenggam setangkai mawar merah yang sangat cantik. Mereka pasti bertanya-tanya siapakah wanita yang akan mendapatkan mawar itu dan berharap semoga dirinya yang mendapatkannya ~kkk.
Omo..Kyuhyun oppa berjalan kearah tempat duduk kami. Apa ia ingin memberikan mawar itu kepada salah satu SNSD eonni? Tapi ia melewati mereka dan terus berjalan melewati Minho dan…berhenti dihadapanku. Aku membatu saat Kyuhyun oppa mengulurkan tangannya dan memberikan mawar merah itu kepadaku. Aku ingin sekali menerimanya tetapi tanganku tak bisa digerakkan. Aku masih sangat terkejut dan tidak percaya. Lalu Kyuhyun mengambil tanganku dan meletakkan mawar itu digenggamanku. Saat itulah semuanya berteriak “ANDWAEEE”.
“ Kam..sa..ham..ni..da!” kataku terputus-putus.
Kyuhyun tersenyum padaku dengan senyum evil andalannya dan kembali ke panggung. Aku masih berdiri mematung dengan pandangan kosong. Kemudian Onew oppa menyadarkanku dari lamunanku itu.
“ Ya Diandra! How lucky you are!” godanya dengan menggunakan bahasa Inggris. Minho, Jonghyun oppa, dan SNSD eonni juga ikut memberi selamat kepadaku.
Aku masih tidak percaya. Aku menatap mawar merah itu sambil mengedip-ngedipkan mataku. Bahkan sesekali aku memukul pipiku supaya aku bisa terbangun dari mimpi. Tapi ini adalah kenyataan. Kenyataan….


Kyuhyun POV

            Sejak kemarin aku jadi sering tersenyum sendiri. Tepatnya setelah Super Show 4 Seoul selesai. Apalagi setiap aku mengingat kejadian itu. Ya, kejadian saat aku memberikan setangkai mawar merah kepada seorang gadis. Siapa ya gadis itu? Ia tidak terlihat seperti orang Korea. Matanya besar dan bulat, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang, alisnya tebal, pokoknya gadis itu sangat cantik. Dia juga sangat lucu. Apalagi ekspresinya saat menerima mawar dariku. Ah~ kyeopta. Aku ingin sekali melihatnya lagi.
            “ Kyuhyun~ah, kuperhatikan akhir-akhir ini kau sering sekali senyum-senyum sendiri. Wae?” tanya Siwon hyung. Aku menggeleng sambil tersenyum dan semakin membuat Siwon hyung curiga.
            “ Ya! Geu yeoja, yang saat itu kau berikan bunga, apa itu karena dia?” tebakannya kali ini benar.
Aku tak bisa mengelak. Karena itu aku memilih diam. Ia pasti tahu kalau aku diam artinya tebakkannya benar. Tak lama kemudian Siwon hyung tertawa terbahak-bahak dan membuat hyung ku yang lainnya datang karena merasa penasaran dengan apa yang ia tertawakan.
“ Siwon-ah, apa yang kau tertawakan?” tanya Yesung hyung penasaran.
“ Hyung, akhirnya, uri maknae, Kyuhyun, jatuh cinta, hyung!” jawabnya dengan penuh semangat.
            “ Dengan siapa?” tambah Wookie hyung. Sebentar lagi aku akan habis diledeki oleh mereka.
            “ Kau ingat gadis yang ia beri bunga mawar? Gadis itu yang telah membuatnya jatuh cinta!”
            “ Jinjja? Kyuhyun-ah chukhae…” semuanya menertawakanku. Rasanya aku ingin pergi dari sini sekarang juga. Aku merasa sangat malu. Pasti telingaku sudah seperti udang rebus sekarang.
            “ Ah~ molla hyung!” aku beranjak dari kursi dan meninggalkan mereka semua. Dari luar dorm pun aku masih bisa mendengar mereka tertawa. Aisssh…lebih baik aku segera keluar sebelum mereka semakin meledekku.
            Ini akibatnya kalau pergi meninggalkan dorm bila bukan karena urusan pekerjaan. Aku tidak tahu harus kemana. Kalau aku luntang-lantung di jalan, aku akan dikerubungi oleh fansku. Tapi apa aku harus duduk manis di ruang tunggu ini terus-menerus? Sangat membosankan.
            “ Minho-yah! Apa kau ada di dorm mu? Baiklah aku akan kesana.”
            Akhirnya aku menelepon Minho, hoobaeku yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Kini aku akan pergi ke dorm SHINee dan tidak akan mematung disini lagi.
            Aku selalu takjub jika datang ke dorm SHINee. Karena tempat ini selalu rapih dan bersih. Siapa lagi kalau bukan si flaming charisma ini yang rajin membersihkannya. Anak ini memang benar-benar paling tidak tahan saat melihat barang-barang yang berantakan. Sekarang aku merasa sangat lapar. Aku tidak menemukan adanya makanan yang dapat kumakan didalam lemari es ini.
            “ Apa kau tidak punya makanan, Minho-yah?” aku membangunkan Minho yang sedang menikmati tidur siangnya.
            “ Molla hyung. Aku sedang tidur. Jangan ganggu aku!” jawabnya setengah sadar.
            Apa dia bisa bicara sambil tidur? Dasar bocah tengik. Tak lama aku mendengar seseorang membuka pintu dan beteriak “Hyung, aku pulang bawa makanan”. Ternyata Lee Taemin sudah datang. Ia terkejut saat melihatku sudah ada di dorm mereka. Ah ia datang disaat yang tepat. Makanan yang ia bawa tampak sangat lezat.
            “ Taemin-ah, sepertinya makanan yang kau bawa sangat lezat!” aku melirik kearah bungkusan yang Taemin bawa.
            “ Andwae, hyung! Ini untuk Minho hyung.”
            “ Tapi ia sedang tidur. Sudah untukku saja!” aku terus berusaha membujuknya.
            Tiba-tiba Minho beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil bungkusan yang dibawa Taemin. “ Kalau kau mau, beli sendiri hyung!”
            “ Ah jinjja!” rasanya aku ingin sekali menjewer telinga dua bocah ini.
            Akhirnya aku menelepon Jonghyun yang sedang dalam perjalanan menuju dorm dan memintanya untuk membelikan makanan untukku. Ah ini semua karena hyung-hyungku itu sekarang aku terlantar di dorm orang dan kelaparan.
            “ Hyung, bagaimana dengan persiapan teater di kampusmu? Kau akan bermain dengan Diandra noona kan?” Taemin bertanya pada Minho.
            “ Eung…kau harus menontonnya ya!” Minho menepuk pundak Taemin. “ Ah matda! HYUNG…” tiba-tiba Minho menepuk pundakku dan berteriak tepat sekali ditelingaku sehingga membuatku tersedak.
            “ Ah wae geurae?”
            “ Hyung, kenapa saat konser itu kau memberi bunga mawar pada Diandra?”
            “ Diandra?” aku merasa asing dengan nama itu. Seperti bukan nama orang Korea.
            “ Iya, gadis yang kau beri mawar merah itu!”
             Diandra? Gadis yang kuberi mawar merah itu bernama Diandra? Kenapa Minho bisa tahu? Apa mereka saling kenal? Aku baru ingat kalau gadis itu berada disebelah Minho. Saat itu pandanganku hanya tertuju pada gadis itu, jadi aku tak menyadari siapapun disekitarnya.
            Aku akan menceritakan mengapa aku memberikan bunga itu padanya. Kenapa bukan yang lain? Saat aku berjalan ke arah penonton, aku tidak berpikir untuk pergi kearahnya. Saat aku berada tidak jauh dari tempat duduknya, tiba-tiba lampu sorot mengarah ke gadis itu. Saat itulah aku berubah pikiran dan langsung berjalan kearahnya. Aku seperti orang yang terhipnotis. Berjalan dengan pandangan terpusat padanya dan tanganku bergerak sendiri untuk memberikan mawar itu kepadanya. Satu yang kupikirkan saat itu. Gadis itu sangat cantik.
            “ Kau kenal dengannya?” tanyaku penasaran.
            “ Ne, dia teman baikku di kampus, hyung!”
“ Kau bilang namanya Diandra? Apa dia orang Korea?” aku berusaha mengorek informasi dari Minho.
“ Dia orang Indonesia yang memilih kuliah disini. Waeyo? Jangan bilang kau menyukainya hyung?” terdengar nada curiga dari ucapannya. Mendadak aku jadi salah tingkah.
“ Diandra noona? Kyuhyun hyung memberinya bunga? Hyung, kau tidak boleh merebut noonaku!” kata Taemin tiba-tiba.
Aku tak menyangka kalau Taemin juga mengenalnya. Apakah Korea sesempit itu? Bocah ini apa-apaan? Apa maksudnya aku tidak boleh merebut noonanya? Apa? Noonanya? Sejak kapan gadis itu menjadi noonanya? Sepertinya aku harus mengorek informasi lebih banyak dari mereka.


Diandra POV

            Saat itu merupakan pertama kalinya aku mendapatkan setangkai mawar merah dari seorang lelaki. Mawar itu masih segar meski sudah tiga hari lamanya berada dikamarku. Aku rasa aku sudah berlebihan mengartikan semua itu. Kyuhyun hanya seorang idol yang memberikan hadiah kepada fans seperti diriku. Alangkah bahagianya kalau Donghae yang memberikannya kepadaku karena ia biasku. Kalau ia yang memberikannya, mungkin aku tidak akan membatu seperti itu. Aku akan langsung memeluknya dengan erat dan menjadi fans paling beruntung di dunia ~kkk.
            Tiba-tiba aku merasa rindu sekali dengan Ayah dan kakakku di Indonesia. Seandainya aku bisa pulang sesuka hatiku. Saat ini di Indonesia masih sore dan pasti Ayah dan Kak Bintang belum pulang. Mungkin nanti malam aku baru bisa video call dengan mereka.

Suddenly, really miss my lovely daddy and my handsome brother. Wish I could be with them RIGHT NOW :’(
           
            Aku meng-update akun twitterku. Setidaknya ini bisa sedikit mengobati rasa rinduku kepada mereka. Ah, sepertinya ada yang me-reply tweetku barusan. Ternyata itu kakakku. Aku tersenyum sendiri saat melihat balasannya.

@Diandra92 we miss you too pretty. Wait til we go home then let’s have some chat, OK? I’ll ask daddy to go home earlier.

            Aku jadi tidak sabar hehe. Aku akan menceritakan pada Ayah dan Kak Bintang tentang penampilan pertamaku di theater. Aku juga akan memberi tahu mereka kalau aku juga akan bermain di theater kampusku bulan depan. Aku mendapat peran utama lagi dan kali ini aku dipasangkan dengan Minho. Kurasa tidak akan terlalu sulit mendapatkan chemistry diantara kami karena kami sudah berteman baik. Andai saja Ayah dan kakakku bisa melihatnya.


Kyuhyun POV

            “ Minho-yah, bantulah hyungmu ini!” aku masih terus berusaha membujuk Minho agar ia memberi informasi mengenai Diandra.
            “ Kau benar-benar menyukainya?”
            Pertanyaan yang dilontarkannya kepadaku sedikit membuatku bingung. Aku masih belum tahu aku menyukainya atau tidak. Tapi untuk saat ini aku merasa sangat tertarik dengannya. Aku masih ragu untuk mengartikan perasaanku ini karena aku belum mengenal gadis itu.
            “ Aku akan membantumu. Tapi aku tidak ingin jika nanti kau menyakiti Diandra, hyung!” ucapan adikku ini sangat berbeda.
            “ Apa kau menyukainya?” kini aku yang berbalik menanyainya.
            “ Laki-laki mana yang tidak menyukainya, hyung? Bahkan Lee Taemin pun sangat mengaguminya. Aku menyayanginya sebagai sahabat. Inilah yang seharusnya aku lakukan untuk menjaganya!” katanya dengan mantap.
            “ Baiklah! Aku berjanji!”
            Sekarang aku mengetahui beberapa mengenai Diandra. Ia berasal dari Jakarta. Aku ingat kalau aku pernah kesana. Apa saat itu ia juga menonton kami? Mungkin saja tidak karena ia sedang ada di Korea. Minho berkata kalau Diandra adalah anak yang berbakat. Ia sangat pandai, bisa menari, menyanyi dan juga berakting. Lalu kenapa ia tidak mengikuti audisi untuk menjadi trainee? Setelah mengetahui sedikit tentang dirinya, aku menjadi semakin ingin mengenalnya secara langsung.
            “ Bisakah aku bertemu dengannya?” bujukku.
“ Hari ini aku akan berlatih untuk pertunjukkan teater di kampusku. Kau ikut saja hyung!”
Bagus juga idenya. Hari ini aku sedang free. Daripada aku berdiam diri di dorm dan hanya bermain game, lebih baik aku ikut dengannya. Sekali-kali aku juga perlu melihat suasana kampus dongsaengku itu. Kami pergi ke kampusnya menggunakan mobilku.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya kami sampai di kampus. Minho langsung mengajakku ke gedung theater. Sepanjang jalan aku terus tersenyum karena banyak mahasiswa disekitarku yang menyapa dan melihatku. Untung saja mereka tidak berlari mengerubungiku layaknya pelajar SMA.
Gedung theater ini cukup besar meskipun tidak sebesar gedung yang kupakai saat drama musikalku. Tempat ini dipenuhi mahasiswa-mahasiswa yang sedang berlatih. Sejak tadi aku mencari keberadaan gadis itu tapi aku belum menemukannya. Tiba-tiba alunan piano mengalun ditelingaku. Sangat indah. Tapi, aku merasa sangat asing dengan lagu ini. Aku tak pernah mendengarnya sekalipun.
“ Ayo, hyung!” Minho menarik tanganku dan mau tak mau aku harus mengikuti langkahnya. Ternyata Minho mengajakku menemui seseorang yang memainkan alunan indah tadi.
“ Diandra-yah!” Minho memanggil orang dibalik piano itu. Aku terkejut saat mengetahui orang yang memainkan piano itu adalah Diandra. Diandra beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri kami.
“ Kau baru datang?” tanyanya pada Minho. Minho mengangguk iya.
“ Oh ya, hyung, kenalkan, ini Diandra.” Minho memperkenalkan Diandra kepadaku.
“ Annyeong haseyo! Diandra imnida.” gadis itu menyapaku lebih dulu. Senyumannya, baru kali ini aku melihatnya. Senyumnya membuatku sangat nyaman.
“ Bukankah kau yang saat itu kuberi bunga?” aku berpura-pura bertanya kepadanya. Tiba-tiba Minho menoleh kearahku dan menatapku kesal. Akupun hanya bisa tersenyum evil kepadanya.
“ Ne…” jawabnya malu-malu. Wajahnya yang memerah itu sangat terlihat jelas. Kyeopta. Ani. Yeppeuda.
“ Apakah bunga itu masih ada?”
“Ne, oppa. Sedikitpun tidak layu!”
Ternyata bunga dariku ia rawat dengan baik. Aku senang sekali mendengarnya. Ah aku tak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Ia jauh terlihat lebih cantik hari ini. Wajahnya selalu terlihat berseri meski tanpa balutan make-up. Aku rasa wanita Indonesia itu cantik-cantik. Bahkan Donghae hyung pernah terpesona dengan seorang wanita Indonesia saat kami konser di Jakarta.
Apa mungkin Diandra akan menjadi cinta pada pandangan pertamaku? Apakah dia menyukaiku juga sebagai idolanya di Super Junior? Aku jadi ingat ‘cinta pada pandangan pertama’ ku dulu saat aku dirawat di rumah sakit karena kecelakaan. Wanita itu malah menyukai Eunhyuk hyung, bukan aku. Apa Diandra juga akan seperti itu?
Latihan telah dimulai. Baru melihat latihannya saja aku sudah yakin kalau drama ini sangat menarik. Sepertinya aku harus menontonnya. Rupanya Minho dan Diandra menjadi pasangan dalam drama ini. Semoga saja tidak ada adegan kissing seperti dalam drama-drama musikal yang pernah kuperankan. Awas saja bocah itu kalau berani macam-macam.
“ Diandra-ssi, permainan pianomu sangat bagus. Kau belajar dari mana?” rasa ingin tahuku mulai muncul.
“ Ah, kamsahamnida. Ayahku yang mengajariku. Sejak kecil aku sering melihat ayahku bermain piano.”
“ Apa ayahmu seorang musisi?” tanyaku lagi.
“ Aniyo. Ayahku hanya seorang yang menyukai musik.”
“ Ya, hyung! Kau sudah seperti wartawan saja!” sela Minho disela-sela pembicaraan kami. Aku dan Diandra tertawa bersamaaan.
“ Kalau boleh tahu, lagu yang kau mainkan tadi judulnya apa? Aku belum pernah mendengar sebelumnya.”
“ Lagu itu judulnya Yang Terbaik Bagimu. Lagu itu dipopulerkan oleh band asal Indonesia, Ada Band, yang menceritakan sosok seorang ayah!” jawabnya mantap.
“ Kenapa kau memainkan lagu itu?” aku benar-benar seperti seorang wartawan karena terus bertanya ini itu kepadanya.
“ Karena aku sedang merindukan Ayahku yang ada di Indonesia.” ungkapnya malu-malu.
Akhirnya Diandra menceritakan sedikit tentang Ayahnya yang berada di Indonesia. Sepertinya ia sangat dekat dengan ayahnya itu. Aku bisa mengerti perasaannya yang selalu merindukan ayahnya yang berada jauh darinya. Sebagai seorang foreigner, hal seperti itu sangat wajar.
Hari ini sangat istimewa untukku. Aku bisa berkenalan dengan Diandra dan mengenalnya lebih dekat. Ini semua karena bantuan dongsaengku itu. Gomawo Minho-yah!


Diandra POV

            Tubuhku rasanya seperti ingin patah. Hari ini sangat melelahkan. Karena lusa drama musikalku dimulai, jadi hari ini dan besok akan menjadi hari yang sangat melelahkan. Ah iya, aku lupa menanyakan Ayah dan Kak Bintang apakah mereka akan datang melihat drama musikalku lusa.
            “ Ayah, Kak Bintang, apa kalian bisa datang ke pentas drama musikalku lusa? Kalian sudah melewatkan yang pertama.” aku membujuk ayah dan kakakku melalui video call Yahoo Messenger.
            “ Ayah ingin sekali melihat anak Ayah dipanggung theater, tapi Ayah benar-benar tidak bisa, sayang!” Ayah menampakkan wajah menyesalnya.
            “ Kakak juga tidak bisa, Di! Hari itu aku sedang ujian. Maaf ya..” Kakakku yang satu-satunya harapanku juga tidak bisa datang.
            Aku merasa sangat kecewa dengan jawaban Ayah dan Kak Bintang. Aku benar-benar sangat berharap mereka bisa datang. Aku iri dengan teman-temanku yang lain. Mereka berusaha menampilkan yang terbaik untuk keluarga mereka yang sedang menyaksikkan dibangku penonton. Aku juga ingin seperti itu. Tapi, lagi-lagi aku harus memaklumi keadaanku dan keluargaku. Aku berada jauh dari Ayah dan Kakakku. Bahkan berada di Negara yang berbeda. Jadi aku ataupun Ayah dan Kakakku tidak bisa semudah itu untuk berkunjung.

That’s alright. No need to be sad. Just focus on my musical drama two days later. Wish me luck J

            Aku mengupdate twitterku yang sudah lama tidak kumainkan. Aku membuka profilku dan mendapatkan adanya satu followers baru. MWO? GaemGyu? Jinjja? Impossible! Am I dreaming? Itu kan akun twitter Kyuhyun oppa. Benarkah dia memfollowku? Aku memang sudah lama memfollow twitternya dan juga semua member Super Junior. Tak pernah sekalipun aku berfikir kalau ia akan memfollow balik twitterku.

@Diandra92 waeyo? Don’t be sad, Diandra. Keep smiling J

            Aku tambah dikejutkan dengan masuknya satu mention baru dan itu dari Kyuhyun oppa. Ia membalas tweetku barusan. Aku sungguh tak percaya. Tapi aku sangat senang sekali ~kkk. Akhirnya aku membalas mention Kyuhyun oppa.

@GaemGyu Gomawoyo Kyu oppa. It’s about something I can’t tell here. Geundae, joneun gwaenchanhayo.

@Diandra92 Geuraeyo? Hope everything will be alright J

@GaemGyu Ne, kamsahamnida ^^

            Tiba-tiba handphoneku bergetar karena ada PING dari Keysha, sahabatku di Indonesia. Tak lama kemudian ia mengirimkan BBM yang isinya agar aku segera menyalakan laptopku lalu mengaktifkan YM dan webcam. Ada apa dengannya?
            “ Hei Diandra, sejak kapan kau kenal dan dekat dengan Kyuhyun?” tanyanya tanpa basa-basi sedikitpun. Gadis ini benar-benar..
            “ Hmm…kurang lebih tiga minggulah. Kenapa memangnya?” tanyaku dengan wajah datar dan sedikit meledek.
            Aku meledeknya karena aku tahu ia sangat mengidolakan Kyuhyun oppa. Sejak SMA, aku dan Keysha bersama-sama menjadi seorang ELF. Biasku Lee Donghae dan bias Keysha adalah Cho Kyuhyun.
            “ Kenapa kau beruntung sekali Diandra? Bahkan kau bisa mentionan dengannya.”
            “ Kau ini. Baiklah aku tahu. Lain kali aku akan mengenalkannya denganmu. Apa kau puas?”
            Seketika wajah masam Keysha berubah 180 derajat menjadi berbinar karena ucapanku barusan.
            “ Benarkah? Aah kau memang sahabatku, Diandra!”
            Aku jadi teringat saat dulu aku dan Keysha mencari fakta-fakta tentang bias kami dari internet. Disalah satu blog, ada yang menulis kalau Kyuhyun oppa adalah orang yang dingin dan cuek. Tetapi setelah aku mengenalnya, aku rasa ia tidak seperti itu. Justru aku merasa kalau ia adalah orang yang sangat hangat dan mengagumkan. Tunggu. Kenapa aku jadi memikirkannya?


TO BE CONTINUED

Apakah Kyuhyun benar-benar telah jatuh cinta dengan Diandra? Lalu bagaimana dengan perasaan Diandra kepada Kyuhyun?
Coming soon, LOVE IN 2 CULTURES PART 2

Fanfiction ini murni karya sendiri. Bila ada kesamaan alur cerita, kami minta maaf karena kami tidak tahu menahu. Yang jelas kami sangat membenci PLAGIARISME.

DO NOT TAKE THIS OUT WITHOUT PERMISSION

LEAVE COMMENT, PLEASE. DON'T BE A SILENT READER ^^          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar